Kompetisi industri di era pasar bebas ASEAN semakin berat. Para pelaku industri perlu memiliki kemampuan lebih, untuk dapat memenangkan kompetisi, terutama dalam mendapatkan keunggulan produk yang ditawarkan.
Pakar Produk Industri dari Malaysia, Prof. D. Mohd. Nizam Abd Rahman mengatakan produk industri saat ini semakin variatif. Setiap produknya semakin spesifik dan lebih fokus, hal tersebut menjadikan produk itu lebih unggul dari produk lainnya.
“Pada kondisi inilah persaingan menjadikan produk lebih unggul kian terlihat. Semua industri berjuang memiliki produk unggulan yang dapat diterima pasar,” kata Guru Besar Teknik Mesin dan Material Universitas Kebangsaan Malaysia, Prof. D Mohd. Nizam Abd Rahman dalam seminar Kewirausahaan di kampus UMB, Jakarta, Minggu (27/3/16).
Seminar yang diprakarsai mahasiswa program Magister Industri UMB ini menghadirkan sejumlah pembicara handal, antara lain pelaku industri, Sandra Yudono, Manager PT. Indesso Aroma, Feri Agustian dan sejumlah pelaku UMKM Bandung.
Dalam penjelasannya Prof. Dr Mohd Nizam Ab Rahman menegaskan cara berwirausaha dengan metode Supply Chain Strategic Approach for New Entrepreneurs sebagai pendekatan strategi untuk pengusaha baru. Pendekatan ini diyakini cukup efektif melahirkan produk industri yang lebih unggul.
“Pengusaha harus mampu mengidentifikasi peluang . Mengambil tindakan untuk memanfaatkan peluang, membangun keunggulan kompetitif, penciptaan nilai baru, yang dapat dibuat di banyak berbeda lingkungan,” pungkasnya.
Pelaku industri batik, Sandra Yudono menambahkan disain baju dan celana yang bermotif buatan tangannya sendiri terbukti mampu bersaing di pasar. Kenyataan tersebut menunjukan produk industri harus memiliki sentuhan kreativitas, karena melalui kreativitas itulah produk menjadi unggul dari lainnya.